Gugus.id – Gereja Metodis Injili (GM Injili) menggelar sidang sinode 14 – 15 Maret 2023 di Hotel Ahadiat, Bandung, Jawa Barat. Sidang sinode ini dihadiri sejumlah Majelis Pekerja Wilayah dari seluruh Indonesia dengan agenda antara lain rekonsolidasi Sinode GM Injili dan perumusan program kerja Majelis Pekerja Harian (MPH) sinode GM Injili.
MPH sinode sendiri sesungguhnya sudah terbentuk dan tercatat dengan akta notaris tertanggal 30 Mei 2020 dengan ketua umum Pdt. Dr. Jacob Marthen Rattu, D.Th, Ph.D yang didampingi Togu Manahan Hutagalung, S.H., M.H sebagai Sekretaris Umum.
Sebab itu, menurut Sekretaris Umum Sinode GM Injili Togu Hutagalung, agenda sidang sinode fokus pada sosialisasi dan program kerja. “MPH Sinode sudah terbentuk dan tercatat berbadan hukum dan sekarang tinggal merumuskan program kerja serta menyampaikan beberapa perkembangan dalam sinode GM Injili”, terangnya.
Sinode gereja dilansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan permusyawarahan tertinggi di satu gereja dalam tradisi protestan. Dalam tradisi gereja-gereja reformed sinode merupakan kumpulan dari gereja-gereja jemaat yang tersebar di seluruh wilayah yang diakui sebagai tempat pelayanan. Dengan demikian persidangan sinode merupakan persidangan yang dihadiri semua gereja-gereja basis.
Mengenal GM Injili
Kehadiran GM Injili di Bandung telah dimulai sejak 1964 ketika seorang misionaris Amerika Serikat, Dr. W. Stanley Heat datang ke Bandung dan memulai sebuah gereja dengan prinsip “kedaulatan setempat”. Perjumpaan Pdt. Stanley Heat dengan William dan Leonie Diana Tedjakusuma, dua bersaudara warga kota Bandung pada 1966 kian memperkuat upaya pendirian Gereja Methodist di Bandung yang dimulai dengan persekutuan kecil. Persekutuan yang kemudian disahkan menjadi jemaat Gereja Methodist Indonesia yang berpusat di Medan, Sumatera Utara.
Baca juga: Pembukaan Sidang Sinode Gereja Metodis Injili: Harapan Kesehatian Dalam Pelayanan
Keinginan mendewasakan gereja baru dengan semangat otonomi kemudian diputuskan pada 13 November 1977 dengan mengubah nama Gereja Methodist Indonesia Cabang Bandung menjadi Gereja Metodis Injili (GM Injili) yang berpusat di Kota Bandung. Setahun kemudian gereja baru ini mendapat pengesahan dari Direktorat Jenderal Departemen Agama RI dengan badan hukum Yayasan yang bernama Yayasan Gereja Metodis Injili dan terdaftar dengan Nomor: E/Kep/439/2414/78. Seiring dengan itu untuk memenuhi kebutuhan pelayan, pada 19 Nopember 1978 bapak Ev. William ditahbiskan oleh Pdt Dr. W. Stanley Heath sebagai Pendeta.
Dalam kurun waktu panjang, di usia ke-35 tahun pada tahun 2001, Gereja Metodis Injili (GM Injili) telah bertambah tujuh gereja antara lain dua di kota Bandung, Cimahi, Banjaran, Kalimantan Barat, dan Batam. Hingga akhir tahun 2020, GM Injili telah menahbiskan hampir seratus orang pendeta yang menggagas pendirian jemaat GM Injili di Kota Surabaya, Kota Batu dan Kota-kota lain di Provinsi Jawa Timur, di Provinsi DKI, Kota Medan, Rantau Prapat Sumatera Utara, Tomohon Sulut, Sulteng, Nusa Tenggara, Kalbar, Kaltim, Kalteng, Batam. Selain gereja para pendeta ini juga tersebar di berbagai lembaga Misi, menjabat sebagai dosen di berbagai Sekolah Tinggi Teologia, sebagai Pendeta di Tentara Nasional Indonesia dan lembaga-lembaga Pemerintah, pelayanan pribadi dan lain sebagainya.
Saat ini, berdasarkan SK yang telah dicatat dalam akta notaris, Majelis Pekerja Harian Gereja Metodis Injili telah memiliki kepengurusan yang disahkan pada 2020. Dalam akta tersebut susunan Pengurus harian MPH GM Injili yaitu
Ketua Umum : Pdt. Dr. Jacob M. Rattu, D.Th., Ph.D
Sekretaris Umum : Togu M. Hutagalung, S.H., M.H.
Bendahara Umum : Hendra Yusak, S.E.,
Pengawas : Pdt. Ir. Marudut F. Hutagalung
Pengawas : Pdt. Alex Tameno, M.Th.
Saat ini Gereja Metodis Injili menjadi bagian dari Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia (PGLII) dan anggota dari Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) wilayah Jawa Barat. (Gi02)
Sumber: https://gugus.id/2023/03/16/gereja-metodis-injili-suara-injili-dari-tanah-pasundan/